AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang, 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Komentar :
Puisi "Aku" karya chairil anwar adalah puisi favorit saya. Membaca puisi tersebut, saya sangat iri. Mengapa puisi seperti itu bisa begitu terkenal? Puisi ini sungguh menggetarkan jiwa.
Chairil mengemukakan tentang pemberontakan dari segala bentuk penindasan. AKU!! Kalau sampai waktuku..ku mau tak seorang kan merayu..Tidak Juga kau. ……… Aku mau hidup seribu tahun lagi. Menurut saya, Chairil ingin mengungkapkan tentang keinginan terbesar nya untuk tetap bertahan, meraih mimpinya. Dan bila saatnya nanti, entah berhasil atau tidak, dia tidak ingin seorang pun menangis atau meratapinya, siapapun itu.
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang, 'kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Komentar :
Puisi "Aku" karya chairil anwar adalah puisi favorit saya. Membaca puisi tersebut, saya sangat iri. Mengapa puisi seperti itu bisa begitu terkenal? Puisi ini sungguh menggetarkan jiwa.
Chairil mengemukakan tentang pemberontakan dari segala bentuk penindasan. AKU!! Kalau sampai waktuku..ku mau tak seorang kan merayu..Tidak Juga kau. ……… Aku mau hidup seribu tahun lagi. Menurut saya, Chairil ingin mengungkapkan tentang keinginan terbesar nya untuk tetap bertahan, meraih mimpinya. Dan bila saatnya nanti, entah berhasil atau tidak, dia tidak ingin seorang pun menangis atau meratapinya, siapapun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar